Dalam beberapa waktu terakhir, dua pasar tradisional di Phnom Penh, Kamboja—Pasar Sentral (Psar Thmei) dan Russian Market—kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Fenomena ini dipicu oleh berbagai akun review “street shopping” yang menyoroti daya tarik visual dan atmosfer otentik kedua tempat tersebut. Warna-warni kios, barang-barang unik, hingga aroma makanan lokal yang menggoda berhasil membuat para pengunjung terpikat.
Psar Thmei: Simbol Arsitektur dan Keramaian Kota
Pasar Sentral, atau dikenal juga sebagai Psar Thmei, merupakan salah satu ikon arsitektur di Phnom Penh. Bangunan bergaya art-deco dengan kubah besar di tengah ini dibangun pada tahun 1937 dan tetap menjadi pusat aktivitas warga hingga kini. Psar Thmei memiliki empat lorong utama yang mengarah ke tengah bangunan, masing-masing dipenuhi deretan pedagang yang menjajakan aneka barang.
Di pasar ini, pengunjung bisa menemukan perhiasan perak dan emas, jam tangan antik, tekstil khas Kamboja, hingga barang elektronik bekas. Namun yang paling menonjol adalah suasana ramai yang tidak terasa sumpek. Meskipun pasar ini dipadati wisatawan dan warga lokal, penataan ruang dan sirkulasi udara di dalam bangunan membuat pengunjung tetap merasa nyaman.
Tak sedikit pengunjung yang datang ke Psar Thmei hanya untuk berburu foto. Struktur bangunannya yang unik dan atmosfer pasar yang hidup menjadikan tempat ini spot Instagramable yang alami.
Russian Market: Labirin Barang Unik dan Kuliner Tradisional
Berbeda dengan Psar Thmei yang berfokus pada arsitektur megah dan suasana terbuka, Russian Market atau Psar Toul Tom Poung menawarkan pengalaman street shopping yang lebih intim. Disebut “Russian Market” karena pada dekade 1980-an, pasar ini sering dikunjungi oleh ekspatriat asal Rusia. Kini, pasar ini menjadi destinasi utama bagi pemburu barang-barang handmade, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Kamboja.
Baca Juga : Destinasi Wisata Alam Eksotis di Indonesia
Pengunjung bisa menemukan syal sutra khas Khmer, patung Buddha kecil, lukisan tangan, serta barang antik dan retro yang sulit ditemukan di tempat lain. Selain itu, tersedia juga banyak pakaian bermerek ekspor dengan harga miring, karena Kamboja dikenal sebagai negara produsen tekstil besar.
Tidak hanya belanja, Russian Market juga memanjakan lidah pengunjung dengan berbagai pilihan kuliner lokal. Ada kios-kios kecil yang menjual mi khas Khmer, sate, es kopi, hingga pancake pisang. Semua disajikan di tengah lorong sempit pasar yang membuat pengalaman bersantap terasa lebih autentik.
Kembali Viral Berkat Media Sosial
Fenomena viralnya kedua pasar ini tidak lepas dari kontribusi konten kreator yang mengunggah video dan foto aktivitas street shopping mereka. Mulai dari tawar-menawar barang unik, mencicipi makanan khas, hingga sekadar menikmati suasana ramai pasar, semua menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton yang haus akan konten travel dan budaya.
Warna-warni kios, senyum ramah pedagang, dan deretan cendera mata yang unik berhasil menciptakan kesan visual yang kuat dan menggoda siapa saja untuk ikut datang dan merasakan langsung atmosfernya. Banyak juga yang menyebut bahwa pasar-pasar ini sangat cocok untuk healing sambil hunting foto.
Cocok untuk Wisatawan dan Pemburu Unik
Baik Psar Thmei maupun Russian Market memiliki karakter yang berbeda, namun keduanya menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Jika Anda mencari kombinasi antara sejarah, belanja, dan spot foto yang menarik, dua pasar ini wajib masuk dalam daftar kunjungan saat ke Phnom Penh.
Tak perlu menghabiskan banyak uang untuk merasakan budaya lokal—cukup datang, jalan-jalan santai, cicipi jajanan, dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Street shopping di sini bukan sekadar aktivitas belanja, tapi sebuah pengalaman budaya yang kaya akan warna dan cerita.
Dalam beberapa waktu terakhir, dua pasar tradisional di Phnom Penh, Kamboja—Pasar Sentral (Psar Thmei) dan Russian Market—kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Fenomena ini dipicu oleh berbagai akun review “street shopping” yang menyoroti daya tarik visual dan atmosfer otentik kedua tempat tersebut. Warna-warni kios, barang-barang unik, hingga aroma makanan lokal yang menggoda berhasil membuat para pengunjung terpikat.
Psar Thmei: Simbol Arsitektur dan Keramaian Kota
Pasar Sentral, atau dikenal juga sebagai Psar Thmei, merupakan salah satu ikon arsitektur di Phnom Penh. Bangunan bergaya art-deco dengan kubah besar di tengah ini dibangun pada tahun 1937 dan tetap menjadi pusat aktivitas warga hingga kini. Psar Thmei memiliki empat lorong utama yang mengarah ke tengah bangunan, masing-masing dipenuhi deretan pedagang yang menjajakan aneka barang.
Di pasar ini, pengunjung bisa menemukan perhiasan perak dan emas, jam tangan antik, tekstil khas Kamboja, hingga barang elektronik bekas. Namun yang paling menonjol adalah suasana ramai yang tidak terasa sumpek. Meskipun pasar ini dipadati wisatawan dan warga lokal, penataan ruang dan sirkulasi udara di dalam bangunan membuat pengunjung tetap merasa nyaman.
Tak sedikit pengunjung yang datang ke Psar Thmei hanya untuk berburu foto. Struktur bangunannya yang unik dan atmosfer pasar yang hidup menjadikan tempat ini spot Instagramable yang alami.
Russian Market: Labirin Barang Unik dan Kuliner Tradisional
Berbeda dengan Psar Thmei yang berfokus pada arsitektur megah dan suasana terbuka, Russian Market atau Psar Toul Tom Poung menawarkan pengalaman street shopping yang lebih intim. Disebut “Russian Market” karena pada dekade 1980-an, pasar ini sering dikunjungi oleh ekspatriat asal Rusia. Kini, pasar ini menjadi destinasi utama bagi pemburu barang-barang handmade, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Kamboja.
Pengunjung bisa menemukan syal sutra khas Khmer, patung Buddha kecil, lukisan tangan, serta barang antik dan retro yang sulit ditemukan di tempat lain. Selain itu, tersedia juga banyak pakaian bermerek ekspor dengan harga miring, karena Kamboja dikenal sebagai negara produsen tekstil besar.
Tidak hanya belanja, Russian Market juga memanjakan lidah pengunjung dengan berbagai pilihan kuliner lokal. Ada kios-kios kecil yang menjual mi khas Khmer, sate, es kopi, hingga pancake pisang. Semua disajikan di tengah lorong sempit pasar yang membuat pengalaman bersantap terasa lebih autentik.
Kembali Viral Berkat Media Sosial
Fenomena viralnya kedua pasar ini tidak lepas dari kontribusi konten kreator yang mengunggah video dan foto aktivitas street shopping mereka. Mulai dari tawar-menawar barang unik, mencicipi makanan khas, hingga sekadar menikmati suasana ramai pasar, semua menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton yang haus akan konten travel dan budaya.
Warna-warni kios, senyum ramah pedagang, dan deretan cendera mata yang unik berhasil menciptakan kesan visual yang kuat dan menggoda siapa saja untuk ikut datang dan merasakan langsung atmosfernya. Banyak juga yang menyebut bahwa pasar-pasar ini sangat cocok untuk healing sambil hunting foto.
Cocok untuk Wisatawan dan Pemburu Unik
Baik Psar Thmei maupun Russian Market memiliki karakter yang berbeda, namun keduanya menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Jika Anda mencari kombinasi antara sejarah, belanja, dan spot foto yang menarik, dua pasar ini wajib masuk dalam daftar kunjungan saat ke Phnom Penh.
Tak perlu menghabiskan banyak uang untuk merasakan budaya lokal—cukup datang, jalan-jalan santai, cicipi jajanan, dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Street shopping di sini bukan sekadar aktivitas belanja, tapi sebuah pengalaman budaya yang kaya akan warna dan cerita.